Friday, October 15, 2010

Masa Depan Indonesia Tanpa Korupsi

Korupsi. Siapa yang tidak tahu makna dari korupsi? Pastinya banyak yang memaknai korupsi itu adalah kecurangan dalam suatu organisasi. Maka dari itu, saya pertama-tama akan menjelaskan arti dan asal dari kata korupsi. Korupsi (bahasa Latincorruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok). Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus/politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

Korupsi dapat kita temui dimana-mana. Tidak hanya pejabat dan orang kantoran saja yang bisa korupsi, ternyata masyarakat ekonomi lemah pun banyak yang korupsi juga. Tetapi, hukuman untuk koruptor belum sangat transparan di Indonesia. Masih banyak koruptor yang bersembunyi dengan menyogok jaksa atau pengadilan. 

Apakah kamu tahu apa saja dampak negatif dari adanya korupsi di Indonesia? Banyak sekali dampak negatifnya ternyata. Karena koruptor 'memakan' uang rakyat, banyak rakyat yang mengalami kemiskinan dan kelaparan. Yang seharusnya uang yang 'dimakan' oleh koruptor itu bisa membangun rakyat Indonesia lebih sejahtera, malah membuat rakyat semakin miskin dan kelaparan.

Maka dari itu, perlunya kesadaran anti-korupsi sejak dini di Indonesia sangat membantu untuk meniadakan  koruptor-koruptor di Indonesia. Apabila semua itu dapat terwujud, banyak dampak positif untuk Indonesia. Jauhi korupsi!

Sunday, October 3, 2010

Otobiografi Renata Larasati

Di tugas softskill kali ini, saya akan membuat satu otobiografi. Tulisan tentang kisah hidup saya dari lahir hingga sekarang. Hidup yang terus berputar, yang membuat saya pernah merasakan posisi di atas dan juga pernah merasakan posisi dibawah..


Saya lahir di Jakarta, 11 April 1991. Dengan berat badan 4,2 kg, saya dilahirkan melalui operasi caesar. Dan diberi nama Renata Larasati oleh kedua orang tua saya. Renata mengandung arti lahir kembali dan Larasati mengandung arti lurus hati. Jadi, makna dari kedua nama saya adalah lahir kembali dengan hati yang lurus (baik). Saya anak pertama dari dua bersaudara. Orang tua saya menganut sistem 2 anak dalam satu keluarga. Adik saya perempuan. Umur kami beda 6 tahun. Ibu saya bekerja di suatu perusahaan Jepang di daerah Sudirman, Jakarta. Ayah saya adalah seorang developer. Karena pekerjaan ayah saya, kami tinggal di salah satu perumahan yang dibuat oleh ayah saya ketika itu. Dan karena kedua orang tua saya bekerja, saya hidup lebih dari berkecukupan.

Pada usia balita, saya termasuk balita cerdas dikala itu. Ketika saya memasuki usia 4 tahun, saya dimasukkan ke TK Cahaya Agung, Ciputat oleh ibu saya. Saya senang sekali. Di dalam kelas, saya termasuk anak yang aktif. Semua pelajaran saya memperoleh nilai sempurna dibanding teman-teman saya yang lain. Saat pengambilan rapor TK, wali kelas saya memberi penawaran ke ibu saya karena kecerdasan otak saya. Baru 6 bulan saya belajar di TK A, wali kelas saya mempromosikan saya untuk lanjut ke TK B. Yang seharusnya saya 2 tahun di TK, tapi hanya 1 tahun saja.

Saya masuk di SDIT Al-Hamidiyah, Ciputat saat umur saya 5 tahun. Murid termuda di dalam kelas. Karena teman-teman saya yang lain berumur 6 tahun. Saat kelas 2, saya pindah ke SDN 01 Pagi Rawamangun. Saya pindah karena ayah saya membuat perumahan di daerah Rawamangun. Dan saat kelas 3, saya pindah lagi ke SDN Anyelir 1 Depok. Lagi-lagi karena pekerjaan ayah saya. Untungnya saya tidak berpindah-pindah lagi setelah itu. Dan saya lulus SD juga dengan nilai cukup memuaskan.

Karena saya adalah anak yang sangat dimanja oleh kedua orang tua saya, saya tidak boleh sekolah yang terlalu jauh. Maka dari itu, walaupun masuk di sekolah negri tetap saja saya masuk di sekolah swasta. 3 tahun saya bersekolah di SMP Bintara Depok. Tidak ada yang istimewa saat saya SMP. Dan saya pun lulus dengan nilai cukup memuaskan lagi.

Saya masuk di SMA negri, SMAN 2 Depok. Saya pun dibolehkan bersekolah jauh oleh kedua orang tua saya. Dan saat SMA, keuangan di keluarga saya pun jatuh. Gara-gara ayah saya di tipu oleh rekan bisnisnya. Kehidupan saya pun berubah drastis. Tapi karena saya dan adik saya tidak pernah menuntut macam-macam, situasi itu pun bisa terlewati. Saya pindah sekolah dari SMAN 2 Depok ke SMA Sejahtera 1 Depok. Dikarenakan SMAN 2 Depok sangat jauh dari rumah saya dan kondisi fisik saya yang lemah, makanya saya pindah. 

Dan sekarang, saya berkuliah di Universitas Gunadarma. Mengambil jurusan Sistem Informasi. Sudah 5 semester saya disini.Yah, walaupun saya tidak berkeinginan untuk mengambil jurusan itu. Tapi saya mencoba tetap bertanggung jawab untuk menyelesaikan kuliah saya tepat waktu.

Itulah sepenggal kisah hidup saya. Tidak semua saya ceritakan disini. Banyak hikmah yang sudah saya dapatkan. Semoga saya bisa lulus kuliah dengan tepat waktu dan nilai yang memuaskan. Amin.